Sabtu, 28 Agustus 2010

Penis Kecil

1. Pendahuluan
Mikropenis atau penis sangat kecil merupakan masalah bagi kaum pria dimana yang bersangkutan merasa rendah diri, kurang percaya diri dan perasaan ketakutan bila tidak dapat memuaskan pasangan. Banyak fakta yang mempengaruhi psikologis seorang pria baik kebudayaan dimana penis dihubungkan dengan kejantanan (maskulin), seperti patung-patung, gambar-gambar yang melambangkan laki-laki dengan penis yang besar, demikian pula pornography (baik film, website, majalah), sehingga seorang laki-laki mempunyai anggapan yang ‘over estimate’ mengenai rata-rata ukuran penis dan ‘under estimate’ terhadap ukuran penisnya sendiri.

Karena itu segala cara ditempuh untuk bisa memperbesar penisnya dan salah satunya dengan memakai suntikan silikon, memang pada awalnya cukup memuaskan bagi yang bersangkutan tetapi lama-lama silikon cair yang sebelumnya merata diseluruh penis menjadi berbenjol-benjol dibeberapa tempat yang secara kosmetik kelihatan jelek juga menimbulkan keluhan ereksinya berkurang.
Sebetulnya ukuran penis normal dewasa sangat bervariasi. Dikatakan penis kecil bila dalam keadaan ereksi panjang penis 7-11 cm, bila dibawah 7 cm dikatakan mikropenis.


2. Apa yang dimaksud dengan mikropenis ?
Berdasarkan definisi yang dimaksud dengan mikropenis yaitu bila penis dalam keadaan tidak ereksi ditarik dan diukur dengan penggaris, panjang penis kurang dari 2,5 standar deviasi sesuai dengan ukuran pada umur yang sesuai dan bentuk anatomi normal.


3. Barapa rata-rata panjang penis
Menurut Templer (2002) ukuran penis dalam keadaan flacid 3-5 in (8,9 cm) dan dalam keadaan ereksi 6 in (15,2 cm).


4. Perkembangan Penis
Testosteron diperlukan untuk perkembangan alat kelamin, bila ada masalah dengan produksi ataupun mekanisme kerjanya yang disebabkan gangguan poros hipotalamus – hipofisis – testis, gangguan hormon pertumbuhan atau kelainan genetik akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dari penis.


5. Bagaimana dengan anak yang gemuk ?
Pada masa kini banyak anak-anak berat badannya berlebih (overweight) bahkan cenderung banyak yang gemuk terlebih dikota besar. Hal ini kebanyakan karena faktor lingkungan. Dimana segala jenis makanan / camilan mudah di dapat dan cenderung aktivitas fisik kurang karena adanya TV, computer, video game.
Sering orang tua khawatir dengan keadaan perkembangan penis anaknya yang “kelihatannya” kecil, tidak semua anak gemuk mengalami gangguan perkembangan penisnya, karena pada umumnya penisnya sebagian pangkal penisnya tertimbun oleh jaringan lemak sehingga nampak dari luar kelihatan kecil (‘burial penis’.



6. Seberapa pentingkah ukuran penis (panjang) bagi wanita ?
Dari salah satu penelitian ( J of European Urology, 2002) 170 kuisioner yang didapat, 20 % wanita mengatakan penting, 1 % sangat penting, 55 % tidak penting, 22 % sama sekali tidak penting.
Sedangkan ukuran keliling (girth) : 31 % wanita mengatakan penting, 2 % sangat penting, 49 % tidak penting.
Ternyata ukuran keliling (lingkaran penis) lebih penting dibandingkan panjang penis. Hal ini juga didukung pada beberapa survey menurut mereka lingkaran penis yang lebih besar meningkatkan arousal (bangkitan seksual) karena lebih kontak antara penis dengan klitoris dan vagina, sehingga memberi perasaan penuh di dalam vagina yang akan meningkatkan kepuasan seksual.


7. Kapan penanganan micropenis – penis kecil dilakukan?
Pertumbuhan penis berhenti pada akhir pubertas bersamaan dengan berhentinya pertumbuhan tinggi badan, karena itu pengobatan diberikan sebelum berakhirnya masa pubertas. Adapun lama pengobatan tergantung dari penyebabnya.



Andropause

Sindroma Kekurangan Testosteron

Sindroma klinik pada laki-laki usia lanjut yang disebabkan menurunnya kadar testosteron, karena menurunnya fungsi poros hipothalamus – hipofisis - gonad.
Testosteron sebagian besar diproduksi oleh testis dan dikendalikan oleh salah satu bagian di otak (hipotalamus dan hipofisis).
Kadar testosteron akan menurun secara perlahan dengan bertambahnya usia, yang dimulai kira – kira pada usia 40 tahunan (proses aging) atau karena sebab - sebab lain :
1. Penurunan gairah seksual ( libido )
2. Menurunnya kekuatan & massa otot
3. Osteopenia – osteoporosis
4. Konsentrasi dan daya ingat yang menurun
5. Meningkatnya lemak tubuh ( viscera fat – perut membesar)
6. Perasaan kelelahan dan depresi.

Testosteron merupakan hormon seks yang penting untuk perkembangan alat reproduksi dan fungsi seksual sejak dalam kandungan, pubertas, sampai usia tua.
Bila kekurangan testosteron terjadi sebelum pubertas :
1. Testis, phallus dan prostat kecil
2. Rambut pubis dan ketiak, jarang atau tidak ada.
3. Panjang lengan dan tungkai tidak proporsional (penutupan epifiseal terlambat)
4. Pengurangan massa otot
5. Suara pitch tinggi yang menetap
6. Pembesaran payudara
7. Proses spermatogenesis terganggu

Penyebab kekurangan testosteron
- Genetik : kallmann’s, klinifelter’s
- Kerusakan testis : infeksi,trauma, obat-obatan, kimia, radioterapi
- Penyebab organik : diabetes mellitus, sirosis hepatis, gagal ginjal
- Aging (penuaan)


Kuisioner yang telah dipakai dalam menentukan apakah pria diatas 40 tahun, mengalami keluhan-keluhan Andropause (PADAM) :
1. Apakah libido atau dorongan seksual anda menurun akhir-akhir ini ?
2. Apakah anda merasa lemas atau kurang tenaga ?
3. Apakah daya tahan & kekuatan fisik anda menurun ?
4. Apakah tinggi badan anda berkurang ?
5. Apakah anda merasakan kenikmatan hidup menurun ?
6. Apakah anda sering merasa kesal atau cepat marah ?
7. Apakah ereksi anda kurang kuat ?
8. Apakah anda merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga ?
9. Apakah anda sering mengantuk dan tertidur sesudah makan malam ?
10. Apakah anda merasakan adanya perubahan / penurunan prestasi kerja ?

Jika jawaban no. 1 dan 7 adalah “ya” atau ada 3 jawaban “ya” selain nomor tersebut maka kemungkinan besar kadar testosteron menurun atau pria tersebut mengalami PADAM (Partial Androgen Deficiency in Aging Men).
Testosteron diberikan bila ada keluhan, gejala klinis kekurangan testosteron dan pada pemeriksaan ditemukan kadar testosteron yang rendah.




Tujuan pengobatan :
- Mengembalikan parameter testosteron pada kadar normal menengah
- Meningkatkan massa, kekuatan, dan fungsi otot
- Mempertahankan bone mineral density dan menurunkan resiko patah tulang
- Meningkatkan kognisi dan mood
- Meningkatkan fungsi psikoseksual

Ejakulasi Dini

Normal Ejakulasi :
Ejakulasi terbagi 2 tahap :
1. Phase Emisi
Emisi dipicu oleh system syaraf otonom daerah T10-12 dan L1-2 dari sumsum tulang belakang, sehingga timbul kontraksi dari otot – otot vas deferens (saluran sperma), prostat dan vesika seminalis, menyebabkan berkumpulnya semen (cairan sperma + spermatozoa) di urethra.
2. Phase Ejakulasi
Aktifnya otot somatis daerah pinggul bawah dan penis disertai menutupnya katup dari kandung kencing, menyebabkan terdorongnya sperma dari urethra keluar.

Macam disfungsi ejakulasi :
a. Ejakulasi dini (premature ejaculation)
b. Ejakulasi ke dalam (retrograde ejaculation)
c. Ejakulasi terhambat / tidak ejakulasi (delayed ejaculation / an ejaculation)
d. Rasa nyeri waktu ejakulasi (painful ejaculation)

a. Ejakulasi dini (premature ejaculation)
Ejakulasi dini adalah ejakulasi yang terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit dengan rangsangan yang minimal, belum diinginkan dan membuat perasaan kecewa baik bagi yang bersangkutan, pasangan atau keduanya. Ejakulasi dapat terjadi sebelum, saat dimasukkan atau beberapa kali gesekan di dalam vagina.
Ejakulasi dini dapat terjadi pada semua usia, terbanyak pada usia muda.
Ejakulasi dini merupakan kelainan terbanyak dari disfungsi ejakulasi dan juga disfungsi seksual pada pria.

Pembagian ejakulasi dini :
a. Lifelong (primer) bila ejakulasi dini terjadi sejak awal aktif melakukan hubungan seksual.
b. Aquaired (sekunder), ejakulasi dini yang terjadi setelah awalnya normal.

Penyebab ejakulasi dini :
a. Untuk lifelong / primer ejakulasi dini disebabkan faktor neurobiologi
b. Untuk sekunder ejakulasi dini sering disebabkan oleh prostatitis, disfungsi ereksi.


b. Retrograde ejaculation
Pada ejakulasi yang normal sperma (semen) akan disemprotkan keluar, tapi pada kasus ini sperma masuk ke dalam kandung kencing oleh karena katup dari kandung kencing tidak menutup sempurna sewaktu ejakulasi.
Penderita biasanya merasakan terjadinya ejakulasi dan bisa mencapai orgasme, sering hanya ditemukan beberapa tetes cairan semen.
Pada pemeriksaan urine setelah merasa ejakulasi akan ditemukan sejumlah sperma di dalam urine.
Penyebab :
Kelainan anatomi baik bawaan maupun didapat dan gangguan fungsi dari katup kandung kencing. Contoh : kencing manis, operasi prostat, trauma daerah sumsum tulang belakang, penyempitan urethra (urethra stricture), obat – obatan.

c. Ejakulasi terhambat (retarded ejaculation)
Terjadinya ejakulasi yang sukar sehingga membutuhkan waktu yang lama walaupun ransangan seksual cukup, terjadinya menetap atau berulang dan menimbulkan penderitaan baik bagi penderita maupun pasangannya.
Penyebab :
Trauma psikologis, neurobiologis.

d. Nyeri ejakulasi (Painful Ejaculation)
Perasaan panas sampai nyeri didaerah perineum, urethra dan ujung urethra / penis yang terjadi pada saat ejakulasi atau sesaat setelah ejakulasi.
Penyebab :
Sering karena adanya infeksi daerah kandung kemih, kantung cairan sperma (vesica seminalis), prostat dan saluran kencing (urethra), serta adanya gangguan syaraf (neuropathy) seperti pada kencing manis.